Kamis, 01 Oktober 2015

Kader HMI Fkip Unsyiah Muhammad Rizal Pimpin ESA 2015/2016



Muhammad Rizal 


Darussalam – Himpunan mahasiswa FKIP Prodi Pendidikan Bahasa Inggris atau yang lebih dikenal ESA, sukses melaksanakan Pemira dalam mencari posisi yang akan menjabat sebagai ketua umum dan sekretaris umum ESA.
Sebelumnya bakal calon Ketum dan Sekum ESA sudah melewati berbagai tahapan, diantaranya, pendaftaran bakal calon, masa kampanye, debat kandidat, masa tenang hingga hari pemilihan tiba. Setelah melewati seleksi berkas dan lulus syarat untuk mencalonkan diri terdapat dua pasangan kandidat. Nomor urut satu adalah pasangan Muhammad Rizal dan Zulfahmi Riski yang merupakan mahasiswa leting 2012 dan kandidat nomor dua adalah pasangan Zia Shah Reza dan Angga Bagastama yang merupakan mahasiswa leting 2013.
Kedua kandidat ini layak untuk menjadi yang telah diakui oleh KPR. Keduanya pun gencar mencari dukungan dari warga (sebutan untuk seluruh mahasiswa prodi bahasa Inggris) dengan cara melakukan kampanye baik melalui cetak juga media sosial. Masa kampanye yang berlansung damai tanpa ada kericuhan antar kedua pendukung.

Setelah melewati beberapa proses baru dilakukan proses pemilihan yang berlangsung pada tanggal 30 September 2015 bertempat di Gedung FKIP Unsyiah. Dalam pemilihan kali ada 200 suara yang diperebutkan oleh dua kandidat. Pada penghitungan suara terpilih nomor urut satu sebagai Ketum dan Sekum ESA periode 2015-2016 (Muhammad Rizal dan Zulfahmi Rizki) dengan perolehan suara 153.
Ketua KPR, Wanhar Lingga mengatakan mulai dari proses pencalonan, masa kampanye, hingga pemilihan berjalan dengan lancar, aman dan tertib dan tanpa menemui kendala yang berarti.
“Pemilihan ini berjalan lancar, aman dan tertib. karena disini kita bukan bersaing, kita adalah keluarga, dan diantara keluarga ini ada yang terbaik,” katanya.
Dengan hasil ini ketum dan sekum terpilih akan dilantik oleh pejabat ESA sementara yang akan direncanakan dalam waktu dekat. Sementara itu ketua terpilih, Muhammad Rizal, mengatakan rasa terimakasih atas kepercayaan warga ESA dan kedepan ia berjanji akan melaksanakan visi dan misinya.

“Disini kita lupakan antara nomor satu dan dua, intinya mari kita bangun kebersamaan dalam membangun ESA yang lebih baik ke depan. Tidak ada kata lawan dalam pemilihan ini.
Muhammad Rizal adalah sosok yang sangat disegani dalam berorganisasi baik Internal maupun ekternal FKIP, Rizal Juga termasuk Mahasiswa Aktif berorganisasi di HMI FKIP Unsyiah. begitu sekiranya penuturan salah seorang sahabat beliau.
 [Guruyakusaku.Blogspot.com]

Muammar Pimpin HMI Komisariat FKIP Unsyiah





BANDA ACEH – Muammar terpilih secara aklamasi memimpin Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FKIP Unsyiah. Pemilihan tersebut berlangsung pada Rapat Anggota Komisariat (RAK) ke 30 di Aula SMP 16 Banda Aceh, Minggu, 13 September 2015.
Rapat tersebut dipimpin oleh Zulfakar, salah satu alumni HMI Komisariat FKIP Unsyiah. Dalam rapat tersebut turut dihadiri oleh Ketua HMI Cabang Banda Aceh, Rasyidin Raden dan Ketua Badko Kohati Aceh, Rahmi Maulidati.



Andi Kurniawan selaku Ketua Umum HMI Komisariat FKIP demisioner berharap ketua terpilih mampu merangkul semua elemen di bawah lembaga tersebut. “Hal ini diharapkan agar roda organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan HMI,” ujarnya seperti rilis yang dikirim ke redaksi Guruyakusaku.blogspot.com, Senin, 15 September 2015.

Kamis, 07 Mei 2015

Kombes HMI Cabang Banda Aceh Gelar Diskusi Akbar

 Banda Aceh – Komisariat Bersama (Kombes) HMI Cabang Banda Aceh menggelar diskusi akbar bertajuk “Memahami Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) sebagai Pembentuk Moral dalam ber-HMI”, di Kantor HMI Cabang Banda Aceh, Neusu Jaya. Rabu, (6/5). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menjalin silaturrahmi dan koordinasi antar komisariat di HMI Cabang Banda Aceh serta memperdalam pemahaman tentang NDP.
Diskusi sekaligus Follow Up ini mendapat antusias besar dari seluruh kader HMI Cabang Banda Aceh, hal ini terlihat pada peserta yang memenuhi Aula Insan Cita hingga ke bagian luar ruangan. Turut dihadiri oleh alumni-alumni, di antaranya Kanda Rahman Hakim (Trainer Indobrain Institute), Yunda Juliani Jacob (Mantan Ketua Umum KOHATI Cabang Banda Aceh) dan Kanda Drs. TM. Ridha Ramli (Presidium KAHMI Aceh) sebagai pembicara utama.
Acara yang dikoordinatori oleh Derri Sudarma ini dimulai pada pukul 20. 45 WIB dan dibuka oleh MC (Anggi Destiana, Ketua KOHATI FKIP Unsyiah) dan diawali dengan mendengarkan pembacaan ayat Alquran oleh Nopri Hariadi. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne HMI yang dipandu oleh dirijen (Cut Ika Mauliza) dengan hikmat.
Setelah rangkaian acara pembukaan selesai, diskusi dipandu oleh moderator, Zulfahmi, S.IP. Sebelum itu forum diajak untuk menyanyikan beberapa lagu perjuangan HMI untuk membakar semangat peserta forum, seperti Lagu Sang Hijau Hitam dan All The Moslemyang dipandu oleh Yunda Juliani Jacob.
Sesi diskusi pertama diisi oleh Kanda Ridha Ramli yang dimulai dengan membaca surah Al-Fatihah dan shalawat kepada Rasul yang dilakukan secara bersama-sama, suasana forum pun menjadi hikmat kembali.
Fenomena kekrisisan moral dalam kehidupan kampus dan lingkungan kemahasiswaan dewasa ini memberikan berbagai penilaian negatif terhadap mahasiswa sebagai kaum terdidik. Penilaian tersebut juga tak luput untuk kalangan mahasiswa dari golongan pelopor bangsa yakni dari dari background mahasiswa yang terhimpun dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kadang, sebagai seorang kader kita lupa dengan amanah yang tercantum pada 5 Kualitas Insan Cita dan Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI. NDP adalah stylepemahaman HMI dalam menjabarkan nilai-nilai Islam dalam realitas sosial Indonesia.
“Berproseslah di HMI, walaupun nantinya kita akan menemui berbagai masalah selama berproses tersebut, seperti perebutan kekuasaan, perebutan uang/korupsi kecil, bahkan sampai perebutan percintaan antara HMI-wati dan HMI-wan.” canda Kanda Ridha Ramli.
Menurutnya, masalah-masalah yang dialami selama berproses janganlah dianggap sebagai mudharat, namun ambil hikmah sebagai pembelajaran agar kita menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Dalam materinya, Ia menjabarkan bahwa NDP itu sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan nama, seperti Tafsir Azas (1957), Kepribadian HMI (1962), Garis-Garis Pokok Perjuangan (1966), Draft Awal NDP (1969), Gambaran Insan Cita & Tafsir Tujuan HMI (1969 & 1971), Nilai Identitas Kader (NIK) (1986), dan menjadi Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) kembali (1999) .
“Perumus NDP yang memiliki karakteristik berbeda-beda pun menjadi hal yang unik untuk dikaji. Seperti Nur Kholis Madjid atau yang biasa disebut Cak Nur, beliau adalah seorang tokoh yang sangat elegan, selalu berwibawa dalam berpenampilan, sehingga dikategorikan dalam tipe Intelektual Islam. Perumus NDP lainnya adalah Syakib Mahmud, yang merupakan perumus NDP satu-satunya yang masih hidup, berbeda dengan Cak Nur, beliau selalu berpenampilan sederhana, sehingga dikategorikan ke dalam tipe Sufistik-Tasawuf. Kemudian ada Endang Syaifuddin Anshari (ESA) yang memiliki karakter berpolitik Islam dengan mengutamakan akhlaqul karimah (Politik Nabi).” tambahnya.
“Seseorang yang akan sukses harus melalui proses “pembakaran” (Basic Training) dan menjalani proses “pencetakan” (Training-training formal dan non-formal HMI), salah satunya seperti follow up yang sedang kita ikuti sekarang ini.” Imbuhnya.
Nilai-nilai yang harus diperjuangkan oleh kader HMI adalah nilai-nilai yang termaktub di dalam Tujuan HMI, yakni “Terbinanya insan akademis,pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islamdan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wata’ala.
Pada sesi selanjutnya Kanda Rahman Hakim memaparkan bahwa kader HMI harus menjadi High Quality Person (HQP), yaitu kader yang bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berlomba untuk mencapai tingkatan kehidupan, dimulai dari level manusia yang ber-Aqidah, Syariah, Ma’rifat, sampai pada level Hakikat. Di sela-sela materinya Ia mempraktekkan beberapa hypnoterapi untuk mengeluarkan energi-energi positif kepada peserta.
Ia juga menambahkan tiap-tiap kader HMI harus menggunakan Rumus Perubahan (3C) untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
– Change the way you see your self.
– Change the way you see other.
– Change you see everything.

Di akhir sesi, moderator membuka kesempatan bagi peserta untuk bertanya kemudian ditutup dengan pembacaan doa dan foto bersama. (cia)

Sumber :
https://cutintanarifah.wordpress.com/2015/05/07/160/

Selasa, 14 April 2015

Mewujudkan Pikiran Gila

RHR Dodi Sarjana

Pemimpin Redaksi Tribun Pekanbaru

STEREOTIP. Istilah ini tentu tak asing lagi di telinga kita. Kepercayaan bahwa seluruh anggota kelompok tertentu memiliki sejumlah karakteristik yang sama, dianggap sebangun dan homogen, sudah sejak lampau diyakini banyak orang.

Di kalangan orang asing misalnya, dalam kajian psiko-sosial ada semacam konsensus bahwa orang Jerman pandai di bidang teknik, sementara orang Irlandia agak tumpul pemikirannya, dan semua wanitanya emosional. Orang Perancis sangat romatis, sedang orang Negro kurang bertangungjawab. Itulah contoh stereotip.

Siapapun dan apapun yang keluar dari stereotip, dianggap aneh dan nyleneh. Ia menjadi tidak umum dan cenderung dihindari banyak orang. Dari sinilah, awal manusia terjebak dalam prasangka-prasangka buruk terhadap apa saja.

Dalam perspektif social cognition, pakar psikologi sosial Russell Spears menyebutkan, manusia berhadapan dengan realitas sosial yang kompleks, sehingga memiliki kecenderungan membagi sesuatu dalam kategorisasi atau kelompok untuk menyederhanakan persoalan.

Stereotip mendorong manusia menjadi pelit dan malas berpikir, sehingga beresiko banyak menuai kesalahan dalam penyimpulan. Namun stereotip tetap dipakai karena menghemat energi. Sungguh ini pendapat yang menyesatkan.

Dalam bisnis, kecenderungan stereotipisasi juga membudaya. Orang maunya sesuai pakem saja. Asumsi-asumsi menggiring pebisnis pada pemahaman bahwa informasi, kegiatan bisnis yang stereotip selama ini, dianggap lebih cepat diproses dan direspon pasar. Benarkah demikian?

Kita semua pasti mengenal baik nama Tirto Utomo dengan bisnis Aqua-nya atau Sosro dengan teh botolnya. Bisnis mereka, pada awalnya diangap bisnis gila karena menyimpang dari stereotip. Di luar kebiasaan, mereka membisniskan barang yang umum, tapi tak umum. Tapi siapa sangka, air yang melimpah ruah di alam semesta menjadi “semahal” emas. Teh yang biasanya diminum tak lama setelah diseduh, menjadi nikmat disimpan berlama-lama di botol.

Konon, perilaku Tirto dan Sosro pernah dianggap lelucon bisnis yang absurd. Namun kini, orang berduyun-duyun mengikutinya. Dan ketika orang mengalami euphoria, barangkali kedua orang perintis itu sudah lari lagi dengan konsep gilanya yang lain.

Contoh ide gila yang lain adalah larutan penyegar Cap Kaki Tiga. Produk yang berisi semacam air ini juga terbilang absurd. Tapi lihatlah “khasiatnya”, ia mampu mengusir panas dalam. Buntutnya, kemasan air itu juga laris bak kacang goreng.

Psikolog dunia Sigmund Freud dengan teori psikoanalisanya mengemukakan, dalam diri setiap manusia sebenarnya terdapat syaraf-syaraf impulsif yang mendorong manusia untuk berbuat dan beraktivitas. Dorongan kuat syaraf ini bisa membuat manusia ‘gila’ dan mewujudkan aktivitasnya dengan amat sangat inovatif plus kreatif.

Selama ini perjalanan waktu telah membuktikan bahwa bisnis “orgil” (baca: orang-orang dengan ide gila) tahan segala cuaca. Tak tergerus krisis, pasar bebas dan reaganisme. Ia tak takut apapun, karena punya banyak amunisi inovasi untuk ditembakkan menjawab perubahan zaman.

Menyiasati perubahan tren kehidupan dan tren bisnis, tak cukup hanya dengan pakem yang ada. Atau hanya mengandalkan jalinan stereotipisasi yang sudah mapan. Perlu menggali sesuatu yang lain, yang selama ini luput dari perhatian orang. Apa kira-kira itu? Berpikirlah “gila” supaya ide gila seperti milik Tirto, Sosro dan Kaki Tiga bisa lahir.

Menciptakan sesuatu yang berbeda dan baru, selalu mampu membuat orang terhenyak untuk melirik dan mencoba produk kita, ketimbang melakukan “penyeragaman” dengan maksud mengekor sukses produk yang suda ada.

Sumber :

http://elyakimoctania.blogspot.com/2013/01/mewujudkan-pikiran-gila.html?m=1

Jumat, 10 April 2015

Pemerintah Aceh akan Mewujudkan Jembatan Ulee Lheu - Sabang 2017

Jembatan Ulee Lhee - Sabang

Banda Aceh,10/04/15. Melihat potensi wisata Aceh yang sedang meningkat pesat serta menjadi "Icon" Tujuan Wisata Provinsi Islami Nusantara. maka sudah selayaknya  Pemerintah Aceh Melalui Dinas PU, memikirkan pembangunan Infrastruktur - Infrastruktur Penunjang Menambah kesan Indahnya Pariwisata Aceh ini. Salah satu potensi wisata terdapat di P.Sabang/P.Weh yang hanya dapat diakses melalui jalur udara dan laut. akses Laut pelabuhan Ulee lheu- Balohan dan Akses udara Bandara SIM - Bandara Maimun Saleh (Sabang).
   Dikarenakan Pulau tersebut terpisah antara daratan P. Sumatera [Kota Banda Aceh] dan P. Sabang. maka dari itu pemerintah Aceh dengan Pemerintah pusat bekerja sama dengan dinas PU serta pihak Investor Asing. untuk mengkaji ulang Pembangunan Jembatan Penghubung : Ulee Lheu - Balohan (Sabang) yang diperkirakan memiliki panjang 15 KM, dan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia [Lintas Selat]. dana pembangunan ditaksir 2,5 Triliiun Rupiah. Saya berharap Mega Proyek ini,
Pada tahun 2017 sudah dapat dimulai pengerjaannya. Jembatan ini juga kedepan menjadi Landmark Baru Provinsi Aceh Darusalam.

Selain Proyek Jembatan Ulee - LHEU - Sabang Pemerintah Aceh juga Mengkaji Rencana Pembangunan Jalan Lintas Provinsi [ Jantho - Takengon - Kutacane - Karo ] , Fly over Sp. Surabaya, Monorail Banda Aceh kota, dan Rel Kereta Api Banda Aceh - Sumut.

( Muhammad Ichsan )
Guruyakusaku.blogspot.com


 

Kamis, 09 April 2015

[OPEN RECRUITMENT HMI FKIP]

Spanduk publikasi HmI FKIP 

Himpunan mahasiswa Islam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (HmI FKIP Unsyiah) kembali membuka pendaftaran perkaderan Basic Training LK1 tahun 2015. Selain mendapatkan fasilitas penginapan dan makan juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Daftarkan diri kamu.
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 13 - 17 april 2015 dan dilanjutkan dengan Maperca (Masa Perkenalan Calon) : 19 april 2015
Screening test : 24 - 25 April 2015
basic training : 29, 30 April - 1 mei 2015
Untuk info lebih lanjut dapat dihubungi :
081360546105 (maisal)
085359061934 (zaitun)

Pastikan dirimu menjadi bagian dari keluarga HmI selanjutnya